Bergidik, jelas. Melihat foto seekor kucing dengan genangan darah disekitar kepala, dilantai dimana dia tergolek lunglai tak bernyawa.
Yg lebih bergidik, posting ini dibuat oleh pelaku penembakan kucing ini, dan mengakui dgn bangga inilah kucing kelima dari sembilan kucing yg dia bunuh dgn senapan angin.
Pelaku udah kami, Animal Defenders Indonesia, laporkan ke Polres Sleman dengan pasal 302 KUHP ayat 2. Polisi berjanji maximal 1 minggu sudah ada follow up. Kami berharap ini akan menjadi tonggak penegakan hukum atas animal-abuse / animal-cruelty yg selama ini belum pernah berdiri tegak.
Gw ga mau bahas soal sompret diatas. Muak. Rasanya pengen eye-for-an-eye, fight fire with fire. Tapi, pada titik ini, semua udah ga bisa seperti dulu. Semua harus tertata dan lebih fokus demi tujuan jangka panjang. RIP old me.
Gw mau bahas sedikit tentang si pelaku, termasuk kita, berandil kepada perilaku si mpus.
Kenapa pelaku berlaku kejam? Awalnya, mengaku bahwa mereka adalah korban testing peluru senapan anginnya yg terbaru. Lalu melalui komen di posting tersebut, menyatakan bahwa itu dipicu pelaku kesal karena kucing2 tersebut sering mencuri di rumah pelaku.
Sebentar. Ada yg mau langsung gw protes dulu. Ini biasa terjadi dimana, bahwa kita menggunakan definisi kita atas apa yg dilakukan oleh binatang. Jelas, gw merasa perlu untuk memposisikan ini dalam kondisi yg lebih adil, lebih proporsional.
Kucing, mencuri, menurut definisi manusia, kita. Kenapa dia mencuri? Karena dia mengikuti insting survival. Dia harus makan, no matter what. Apakah dia akan makan dr sampah-sampah kalian, apakah dia akan berburu hewan mangsa dia, apakah dia akan menyelinap diantara kaki kalian kala kalian bersantap dirumah makan, apakah dia harus beraksi sampai ke meja makan kalian, itu adalah survival. Kucing, ga bs berkata gamblang “saya lapar, tolong kasih makan saya”. Tapi kucing yg biasa berinteraksi dgn manusia, akan mengeong. Bunyi dan intonasinya beda. Perhatikan. Beda nada dan intonasinya dengan tujuan lain dia. Kalian, maaf, kita, yg harus lebih peka. Oh, ini dia lapar. Kita WAJIB bantu si mpus.
Si mpus ini apakah bisa utang ke warung kala dia lapar? Tidak.
Si mpus ini apakah bisa minta ke temannya, kala dia lapar? Tidak.
Si mpus ini apakah bisa membeli makanan ke warung? Tidak.
Si mpus, karena lingkungan yg semakin tidak menyediakan makanan buat dia, akan “menginvasi” area makan kalian. Akan mempertahankan hidupnya, dgn apapun cara dia mendapatkan makan. Kenapa dia menginvasi area makan / meja makan kalian? Karena dia lapar. Kenapa lapar? Karena, mungkin, cara mudah menemukan makanan disekitar dia, makin susah. Kenapa makin susah? Karena, perkembangan lingkungan yg makin tidak mendukung dia cari makan. Atau, kalian tidak mau membantu dia. Hey, lo bisa pake gadget bagus, baju keren2, kendaraan punya, dan sederet apalah itu di daftar property lo, tapi lo ga mau berbelas kasih sediain makan buat mereka? Oh yeah. Great.
Lo mau kucing2 ini ga “mencuri”? Sediakan makanan. Simple, right?
Lo mau kucing2 ini ga sembarang boker / kecing? Kita bantu sediakan bak-bak plastik berisi pasir zeolit. Ini akan sangat membantu mengurangi pup+pee mereka dimana2. Pasir zeolit bs kalian cuci, bersihkan, lalu jemur dan dipake ulang. Hanya butuh sejumput kerelaan dan sebungkus niat membantu, semua beres.
Ketika kita melihat ada kesalahan dari mahluk lain, dalam hal ini, kucing, kita punya andil disitu. Kita, ikut bersalah. Kita, punya kemampuan mengkoreksi kesalahn tersebut. Terkutuklah kita, yg mempunyai kemampuan mengatasi masalah, namun berdiam diri. Ga mau repot. Ga mau mengurangi “kesalahan” si mpus yg efeknya ke kita dan lingkungan. Tapi hanya bisa menuding si mpus yg bersalah. Kalian meneruskan bibit tirani yg memang telah tertanam di manusia, kodratnya.
Ada di comfort zone, lalu menjadi malas tuk berbuat, lalu masuk ke zona “komentator” alias kaum yang cuma bisa cuap2, komen sana sini, cuma bisa marah2, cuma bisa sibuk ngomel di socmed, dan cuma ambil tindakan pintas mengatasi masalah tanpa bijak melihat apa yg menjadi permasalahan sejatinya. Oh yeah.
Maju selangkah lagi yuk. Kita keluar, dari comfort zone kita. Ga muluk2 ngarepin lo ikut join di battle zone. Cukup keluar 1cm dari zona nyaman kalian, repot2 sedikit buat si mpus. Mengerti dia, pahami. Maka kalian akan maklum. Dengan maklum, kalian akan tidak merasakan gangguan apapun.
Mengerti – pahami – maklumi. Tiga urutan yg sebaiknya kita pakai dalam menganalisa sesuatu seperti ini.
Maukah kalian?
Semua kembali ke nurani.
Tengok sedikit ke dalam situ.
Sibak.
Masih ada di hatimu? Bagus.
Selamat. Anda harus bergerak. Demi mpus-mpus dan mahluk2 lain yg butuh bantuan diluar sana.
Butuh lebih dari sekedar komen atau nyinyir tuk bisa ubah dunia.
Gw percaya, lo bisa.
Salam…
Maret 6, 2014 at 8:48 am
semoga Tuhan selalu melindungi hewan2 yang tak bertuan diluar sana dari manusia2 keji yang lebih “binatang” dari hewan itu sendiri. God bless you bang don.
Maret 6, 2014 at 10:06 pm
Kalo kucing bisa sekolah…punya ijasah dia bakalan bekerja dan mencari uang buat bisa beli makanan…sayangnya kucing cuman memiliki insting buat mencari makanan…manusia yg diberi akal lebih baik ,harusnya bisa lebih mengerti hal itu.
Maret 9, 2014 at 1:09 pm
Oh, animal defender ya?
Misinya menyelamatkan hewan domestik ya? Seperti Kucing dan ANJING ya?
Emang hewan domestik tuh apa saja?
Tikus got, tikus rumah masuk itungan gak? soalnya hampir tiap malam saya bantai tuh TIKUS. Pakai senapan angin juga lho.
Trus anda (Doni Hendaru Tona) mau laporin saya? Coba saja.
Alih2 bikin LSM animal defender, ujung2nya NGAREPIN DONASI. tapi hewan yg diselamatkan tebang pilih. Kalo gitu gak usah lo pake nama Animal Defender. Saya saranin pake nama ANJING LOVER aja! Sekalian ntar lo kawinin tuh anjing.
Maret 9, 2014 at 2:50 pm
Halo mas / mbak.
1. Silakan googling / pelajari arti dari hewan domestik dulu ya.
2. Anda basmi tikus got / tikus rumah? Bagus donk. Thumbs up for your effort.
3. Kalo anda minta saya laporin polisi, pake akun asli donk, jgn anonim. Masa, udah gahar2 ngomel tp pake akun anonim. Ga sepadan, atuh (“,)
4. Hewan yg kami selamatin tebang pilih? Harus. Kami harus melihat urgensi dari tiap kasus, mana yg masuk kategori urgent / darurat / gawat, itu kami utamakan. Jika semua level urgensi kami tampung, lahan 2 hektar pun bisa sekejap penuh. Mohon maaf, kami berketerbatasan dalam dana, tenaga, waktu. Maka dari itu, kami khususkan apa yg kami miliki untuk yg punya urgensi tinggi. Tentu, kami tebang pilih. Tapi dari sudut urgensi. Bukan dari ras.
5. Soal nama, apakah anda dari badan sertifikasi nama? Bukan? Oh oke deh (“,)
6. Komentar2 anda, dan sejenis anda ini, yg telah membawa kami ke level selanjutnya. Kami terpacu, agar bekerja lebih keras. Bukan pujian yg membuat kami maju dan berjuang, tapi kritikan dan komen2 seperti yg anda buat. Sejujurnya, kami berhutang banyak kpd kalian. Berkat kalian kami jadi makin semangat. Dan terimakasih banyak, atas atensi, waktu, dan tenaga yg kalian sisihkan untuk nyinyir. Ini ga mudah lho, butuh keberanian dan kategori mental tertentu yg bs seperti ini. Saya salut. Terimakasih.
Maret 9, 2014 at 5:00 pm
Hahahahhahahahah ini mah udah pasti temennya si abu!!!!! . Maklum gangster nya aja ijazah smp dan sma aja nembak. Jadi komunitasnya jg sama aja! Sebenernya sih komen kaya gini krn takut, abis kalo udh bang doni bertindak dan bersuara, banyak massa yg akan dukung dan bantu tindak.
Bagi lo smua para pendukung abu dkk, lo urus ajalah urusan lo masing2!! Jgn kaya banci kaleng yang berkoar2 tanpa tunjukin siapa diri lo!!!
Maret 9, 2014 at 5:16 pm
Gak pantes bgt kyk gini ditanggepin bang…. msh bnyk yg hrs diperjuangkan.. niat baik akan slalu terbuka pintu hati org2 baik…GoodJob bang n animaldefenderindonesia… #boni,cika,snupi,milo n bruno dr stbudi#
Maret 9, 2014 at 6:00 pm
Ada contoh kasus :
Tetangga gua punya anjing dah 3 x makan ayam tetangga, selain itu jg suka berak sembarangan. Udah di tegur sama warga & pak rt supaya jangan piara anjing kayak gitu. Eh, emamg dasar ga punya tenggang rasa sama tetangga, masih aja tuh anjing di piara. Tapi akhirnya anjingnya slalu diikat di teras rumah. Tapi suatu hari makan ayam tetangga lagi, udah ke 4 x nya. Pas di tegor, yg punya alasan tali pengikatnya lepas. Itu ayam yg di makan semuanya di sekitar kandang. nah gimana kalo dah ga ada ayam? Di lingkungan kami banyak anak kecil lg.
Terus harus diapain enaknya kalo udah gini? 1 x lg tuh anjing keliatan berkeliaran sama mata gua pasti gua dor. Terus lu mau bilang gua ga punya hati? Lu mau laporin gua?
Masa bodoh dengan apa yg lo lakuin (menurut gua gak penting). Tapi dari kasus penembakan kucing (yg juga gakpenting) kemaren, ada kemungkinan lo bakal punya urusan sama gue.
Gua jg yakin banyak kasus yg tetangganya sama kelakuannya sama tetangga gua.
Maret 9, 2014 at 6:24 pm
Untuk kasus seperti ini, reaksi yg anda perbuat bisa kami yg wakilin. Undang kami tuk bertemu dgn owner tersebut, agar friksi antar warga seperti ini bisa dihindari. Silakan whatsapp / sms / telp gw di 081219781976. Ada cara2 yg jauh lebih enak dan win-win solution buat semuanya. Biar kami yg handle. Kalian terima beres.
Maret 9, 2014 at 4:39 pm
Komennya sensi amat.. Barisan sakit hati ya? 😝
Komen pedes, tapi soal ‘hewan domestik’ aja gak paham. Tamatin SD dulu sana, baru mainan gadget & komenin tulisan orang. Biar gak keliatan cetek2 banget.. 🙄
Maret 10, 2014 at 12:40 am
Kasihanilah acho , alfredo dkk… Mereka tidak bisa menggonggong klo namanya dirubah menjadi anjing lover.. Betewe manggil jasa ke rumah buat nembakin tikus berapa? Tikus di rumah udah kebal racun.. Te.ka.es
Maret 9, 2014 at 6:11 pm
Ya itu komentar gua, biar jelek juga gua secara pribadi dah berani masuk komunitas lo. Di keroyok yah gua udah siap. Mau bilang banci yah terserah mulut lu. Mau bawa2 komunitas? ga usah pake komen, coba aja langsung laporin komunitas gua.
Kasus kucing? Terus apa hukuman buat si pembantai? Kayaknya ga ada deh, wong ga ada pasalnya. Sekarang juga orangnya masih tidur nyenyak tuh di rumah.
cuma gw heran kok masih ada orang berduit mau danai lsm gak penting.
Maret 9, 2014 at 6:26 pm
Oh lo jelek? Astaga, turut prihatin yah (“,)
Maret 11, 2014 at 7:13 pm
Yah daripada danai partai berbendera agama tapi kelakuan isinya kayak seonggok taik atau danai basis organisasi agama yang nggak jelas gimana sepak terjangnya dan malah bikin resah..
Maret 14, 2014 at 3:17 am
masalah kasus ini umum kok di mayarakat mba/mas…sy pun mengalaminya yaaa walau cuma mslh krn anjing sy dituduh berak sembarangan dan terbukti memang bkn anjing sy krn bnyk anjing liar jg yg suka lalu lalang di komplek sy. bahkan tetangga depannya pun piara anjing jg. itu semua pny SOLUSI yg lbh baik dari sekedar memngabisi nyawanya. Tikus got/rumah khn memang tergolong hama yg memang dibinasakan. klo macam anjing/kucing, mereka masih memiliki kemungkinan utk di ajari utk hal2 dasar seperti tdk menyalak sembarangan/nyerang org, pup/pee dll.
Maret 9, 2014 at 6:11 pm
Ya itu komentar gua, biar jelek juga gua secara pribadi dah berani masuk komunitas lo. Di keroyok yah gua udah siap. Mau bilang banci yah terserah mulut lu. Mau bawa2 komunitas? ga usah pake komen, coba aja langsung laporin komunitas gua.
Kasus kucing? Terus apa hukuman buat si pembantai? Kayaknya ga ada deh, wong ga ada pasalnya. Sekarang juga orangnya masih tidur nyenyak tuh di rumah.
cuma gw heran kok masih ada orang berduit mau danai lsm gak penting.
Maret 9, 2014 at 6:20 pm
Tuh kaaan.. Udah gak ngerti deskripsi ‘hewan domestik’, sekarang nunjukin kebodohannya soal gak ngerti hukum.
Googling before talk gih.. 😰
Maret 9, 2014 at 6:21 pm
Masbro or mbakbro, keroyok atau bukan, orang berani beropini, maka terima resiko dikomentarin juga. Sama seperti gw, berani posting, ya berani dikomen. Gw akan jelaskan sesuai kapasitas gw, selebihnya tidak. Jika ada kawan2 lain yg ikut berkomentar, mereka punya hak yg sama juga tuk berkomentar atas posting gw atau bahkan mengkomentari komentar yg anda. Lucu rasanya, jika anda berpendapat yg berbeda namun ketika dikritisi, playing victim, belaga jadi korban, bilang dikeroyok. Resiko berlawanan dengan arus logis mainstream adalah menuai komentar. Ini resiko, bukan? Dan gw pun nanggepin lo dgn sepenuh hati, karena ini bagian dari resiko.
Gw tau bahwa lo lebih nyaman bersembunyi dalam naungan identitas anonim. Gpp. Tapi selayaknya pria yg mempunyai biji, kemana2 selalu datang dengan identitas asli. Kecuali, anda pria tak berbiji. Hihihi
Soal anda berperilaku seperti yg anda utarakan, nembak anjing bla bla bla, silakan kontak kami dgn buktinya. Kita liat, apa yg anda percayai bahwa tiada hukum atas hal tersebut, benar adanya atau hukum positif dengan interprestasi yg benar yg berkuasa atas hak2 hewan ini.
You know who i am. Come over. Temuin gw. Lo bisa cari gw sangat gampang. gw undang tuk ngomong langsung. Got guts? (,”)
Maret 9, 2014 at 6:30 pm
oh, ni lsm ternyata isinya cuma orang keminter yg ga terima kritik ya..?
Ck…ck…ck… Enak ya banyak yg kasih donasi, duitnya mah ga tau kemana.
Woy, ANJING lu bela2in diselamatin. Padahal di sekitar rumah lu masih banyak anak jalanan dan orang yg belum tentu bisa makan setiap hari.
Maret 9, 2014 at 6:35 pm
Uhuk, otak isinya duit & negatif doank. Ga sehat lho mas, mending olah raga. Hehehe.
Sebentar, ga terima kritik? Mana kritiknya, mana yg ga gw terima? Hihihi… coba cek lagi deh. Hal – per – hal udah gw jawab tuh. Gamblang, plus pake nomer. Gimana kalo situ respons komen gw yg ada nomernya tadi? Ntar kalo ga nanggepin, tuduhan bahwa kami ga terima kritik malah berbalik ke anda lho (,”)
And oh, anda tau apa soal donasi?
Sini, ikut sama gw 24 jam sehari, pegang HP gw 24 jam. Ladenin semua yg komunikasi. Itung donasi yg masuk, lalu bandingkan dengan biaya yg kami keluarkan tuk rawat anak2, aktivitas rescue, gaji para kennel boy, etc. Maaf, jika kemampuan kami cuma segini. Mungkin lain ceritanya jika kami semua anak para konglomerat. Maafkan, jika kami baru sebatas segini. Tapi, perhatian anda tuk memperhatikan kami, tentunya sangat membantu kami tuk jauh lebih militan menjalani tugas ini.
Maret 9, 2014 at 6:48 pm
“Banyak anak jalanan & orang yg belum tentu bisa makan setiap hari”? Ya kerja lah biar bisa makan. Manusia tuh buat makan masih bisa usaha. Anjing kucing? Ngana pikir bisa usaha cari kerja sendiri buat beli makan? Otaknya mana otaknya….. 🙄
Maret 10, 2014 at 7:43 am
Ny.Iblis Galak benerrrr… hahaha..
Ga salah pilih nih, si Om..
*piss Mbak Febi
Btw, ga cuma orang berduit yang diterima di AD..
Terakhir ke shelter, dateng mendadak dan gegara parno ga tau jalan sampe ga kepikiran beli apa2 buat para bocah2 penghuni shelter, tetep diterima dengan ramah bahkan dikasih biskuit buat snacking time..
Sebelum menilai/menuduh, ada baiknya datangi dan cari tahu lebih dalam.
Dengan segala kekurangannya, Animal defenders salah satu dari yang terbaik.
Semoga selalu banyak rezekinya ya ADefenders..
Maret 14, 2014 at 3:21 am
pake hestek dong ka biar kyk yg di acara radio remaja itu #MENURUTNGANA hehehe piss ka….
Maret 10, 2014 at 1:32 pm
hahaha POOR YOU !
ngakuin identitas aja ga berani, apalagi bergerak buat kegiatan sosial semacam “ngasih makan anak jalanan”.
semoga biji nya cepet ketemu, anyway .
Maret 9, 2014 at 6:34 pm
oh, ni lsm ternyata isinya cuma orang keminter yg ga terima kritik ya..?
Ck…ck…ck… Enak ya banyak yg kasih donasi, duitnya mah ga tau kemana.
Woy, ANJING lu bela2in diselamatin. Padahal di sekitar rumah lu masih banyak anak jalanan dan orang yg belum tentu bisa makan setiap hari.
Jngn dulu bilang gua sensi coy…
Maret 9, 2014 at 6:37 pm
Anak jalanan? Kan gw animal defenders, jelas gak sih arti animal? Hehehe…
Gini aja. Gw cuma mampu urus anjing kucing. Maafkan. Silakan urus apa yg lo komentarin tadi, ttg anak jalanan. Udah? Semoga udah yah (,”)
Maret 9, 2014 at 6:41 pm
mba/mas anomim.. kan uda diundang tuh sama mas doni nya buat ketemu. dari pada debat gak jelas disini samperin aja. biar puas ngomingnya.
Maret 9, 2014 at 7:12 pm
Hell you anonim, udh lakuin apa untuk anak anak jalanan? Udah ngasih uang jajan tiap hari? Sekolahin? Kasih tempat tinggal yg nyaman dan layak? Not yet? Jangan byk komentarin org kalau kamu sendiri ga ngelakuin apa apa atau cuma komentator. Ini bukan ajang pencarian bakat. Siapa yg mau urusin stray cat or stray dog kl bukan dr kita sendiri. Mereka jg punya HAK HIDUP YANG SAMA YG TUHAN BERIKAN. Jangan jdi org jahat, jadi org yg lebih punya hati yuk. Hidup ini titipan tuhan kok,ngapain ngerasa jd yg paling bener kan? Ngapain ngabisin waktu buat ngehujat apa yg org lakuin? Lakuin hal positif!
Maret 9, 2014 at 8:06 pm
Mas/mbak anonim yth,
Saya percaya bahwa setiap manusia dilahirkan dgn bahasa kasih dan juga satu paket dgn talenta yg diselipkan Yang Maha Kuasa. Apa dan bagaimana individu memanifestasikan bahasa kasih dan talenyanya sepatutnya kita hormati. Satu hal lagi yg saya percaya bahwa setiap kita merupakan rancangan terbaikNya dan bukanlah suatu makhluk yg dilahirkan dgn rancangan kecelakaan. Sdh sepantasnya apabila setiap tindak keji dan mengambil nyawa makhluk ciptaanNya mendapat ganjaran. Oleh karena itulah hukum eksis di dunia tempat kita tinggal ini.
Saya yakin anda cukup bijak memahami bahwa kita diberi kemampuan utk menyelesaikan permasalahan hidup dgn baik. Dan mengambil nyawa dan menyiksa hewan menurut saya bukan penyelesaian yg baik. Sebagai cth tikus got tdk akan merajalela jika kita manusia bisa meninhkatkan higienitas hdp. Saya yakin bahwa anda pun manusia yg mampu menghormati setiap nyawa dan segalanya. Mari kita belajar utk memahami dan menghormati. Judge less, do more. Have a blessed life. Regards (“,)
Maret 9, 2014 at 8:10 pm
Mas/mbak anonim yth,
Saya percaya bahwa setiap manusia dilahirkan dgn bahasa kasih dan juga satu paket dgn talenta yg diselipkan Yang Maha Kuasa. Apa dan bagaimana individu memanifestasikan bahasa kasih dan talenyanya sepatutnya kita hormati. Satu hal lagi yg saya percaya bahwa setiap kita merupakan rancangan terbaikNya dan bukanlah suatu makhluk yg dilahirkan dgn rancangan kecelakaan. Sdh sepantasnya apabila setiap tindak keji dan mengambil nyawa makhluk ciptaanNya mendapat ganjaran. Oleh karena itulah hukum eksis di dunia tempat kita tinggal ini.
Saya yakin anda cukup bijak memahami bahwa kita diberi kemampuan utk menyelesaikan permasalahan hidup dgn baik. Dan mengambil nyawa dan menyiksa hewan menurut saya bukan penyelesaian yg baik. Sebagai cth tikus got tdk akan merajalela jika kita manusia bisa meninhkatkan higienitas hdp. Saya yakin bahwa anda pun manusia yg mampu menghormati setiap nyawa dan segalanya. Mari kita belajar utk memahami dan menghormati. Judge less, do more. Have a blessed life. Regards (“,)
Maret 9, 2014 at 8:23 pm
Ni anon ud ga tau caranya pake google search, ga baca berita pula… kasihan 😥
Seharusnya ada lsm yg bisa mengayomi dia, lsm Stupid-People Defenders misalnya…
Maret 9, 2014 at 9:23 pm
Wah iya geblek bgt nih anonim satu! Kalau gentle lgsg pakai nama asli om.. Ngomong aja digedein! Bilangin Doni ga terima kritikan, ga bs baca apa yak? Tuh Doni udh ngucap terimakasih bahkan menerima dgn tangan terbuka. Ga nyadar apa dia lg kritikin dirinya sendiri. Be smart deh om anonim! *ciyan
Maret 9, 2014 at 10:05 pm
Salut Bang Don sama jawaban2 nya!! Ga pake emosi tapi kereeenn, hahaha.
Maret 10, 2014 at 1:06 pm
DEAR ANONYM HUMAN,
MIND YOUR OWN BUSINESS!
It’s ok to disagree, just don’t disturb them! These brave people will keep doing what they believe in anyway. Please, just mind your own business!
Maret 10, 2014 at 11:31 pm
Drh erwin di bandung, drh kesayangan saya suka bikin program kasih makan hewan stray sebulan sekali.
Setiap kali dia lakukan itu, setiap kali juga dia dicemooh. Komennya sama “masih banyak anak jalanan, ngapain kasih makan binatang?”
Dia selalu bilang “gua dokter hewan, tugas gue urus hewan. Bukan urus anak jalanan. Zakat infaq sodaqoh buat yg butuh insyaaAllah gue penuhin. Sisanya, itu tg jawab kementerian sosial dan lembaga sosial yg urus mereka. Jangan kaya perempuan amatir main bola dong.
Tau kan lo mereka kalo soccer gmn? Ga ada pembagian tugas di lapangan. Kemana bola pergi, semua pemain ikutan kejar. Akibatnya, ada bgitu banyak pos kosong yg gak terjaga di lapangan…
Kalo msh banyak anak jalanan yg ga keurus, jangan tanya gue. Tanya presiden lo. Kemana aja dia?”
Idup udah jelimet, positive thinking doang yg bisa bikin org tetep idup.
Maret 14, 2014 at 3:32 am
wah klo masalah dicemooh mah itu pasti slalu ada. apalagi lbh sering dtng dari org2 yg kita kenal baik. yap setuju deh sma statment yg bilang “Thingking positive doang yg bsa bkin org tetep hidup” klo boleh nambahin jg bikin org tetep sehat pikirannya jadi ga parnoan mulu
Maret 11, 2014 at 12:47 am
Pernah nih coba jelasin ke salah seorang tentang penembakan kucing ini. Gimana mereka sebenarnya hanya mempunyai insting survival, bertahan hidup. Harusnya kita yang punya rejeki lebih, mau ngasih sepotong atau dua potong makanan kita. Kita masih bisa beli kok. Atau masak lagi. Eh tapi beliau malah bilang kalau kucing (juga anjing) itu hewan pengganggu dan justru membawa penyakit pada manusia. Sehingga kasarnya, pantes diperlakukan seperti itu (diusir, disiram, ditembak). What the hell are you people? What’s going on with your heart? Rasanya sakit hati denger kayak gitu. Apalagi beliau adalah orang yang saya hormati. Padahal mereka begitu juga karena perlakuan manusia! Dan dari situ saya ambil kesimpulan, ternyata masih banyak manusia egois yang menganggap dirinya superior yang berhak memperlakukan kehidupan lain secara semena-mena.
Mas Doni, biar usernamenya iblis, tapi hati dan apa yang sudah dan sedang kamu lakukan jelas menunjukkan sebaliknya. World clearly need a lot of man like you. Miauw! (”,)
Maret 11, 2014 at 2:13 pm
si anonim..
udah, bego,tolol ga tau hukum gatau agama ya?
bodoh lo ah anonim!
soal hewan ? ada di KUHP pasal 302, bego!
soal agama? pernah denger nabi muhammad menyayangi kucing dan punya kucing bernama Muezza?
pernah denger pelacur yg masuk surga karna ngasih minum anjing yg hampir mati kehausan?
gatau ya? makanya banyakin baca bacaan yang berbobot, biar ga begok begok amat hih!
jangan kebanyakan bacot tapi otak kosong! hih malu deh tuh …
mending pala lo di bakar dulu pake air raksa biar ga tolol tolol amat.
kalo mau bacot wong yaa dicari dulu sumber pengetahuan yang akurat, !
udah gatau, masih berani ngebacot! alay lu ah!
hahahaha kocak ..
gausa diladenin om doni, itu dia bukan orang kali om…tapi protozoa… ga punya otak!
LOL!
Maret 17, 2014 at 3:42 pm
@ADefender tetap perjuangkan dan lakukan yang terbaik. Terima kasih atas postingan yang inspiring, go out and make them happen.
We can’t do everything all at once, but we all can do something better from now on. Hmmm.. we can’t pleased everyone, though.
Maret 19, 2014 at 12:36 am
Ini baru dibaca sekarang dan lucu banget niii si oom/tante anonim…
Orang macam oom/tante ginilah yg bikin saya lebih iba sama hewan drpd sama manusia loh… kalian tidak berperikebinatangan!
Kalo anjing jd nyerang ayam tetangga, menurut saya yg salah itu majikan itu anjing loh… bisa enggak sih mereka ngedidik peliharaan mereka? Bisa enggak mereka kasih makan peliharaan dg layak?
Oom/ tante… pelihara anjing/kucing ato apapun itu, sikap peliharaan itu terbentuk dr sikap majikannya loh… kalo peliharaan gak beres, majikannya yg gak beres…
Perbandingan gampangnya, anak anda nakal di sekolah? Ya itu salah ortu yg ngajarinnya gak bener…
Oom/ tante salah kalo marah2nya ke anjing/kucing yg nyuri… carilah lawan yg sepadan dong. Hadapi majikannya tuu binatang… jangan berbuat cemen malah beraninya sama makhluk gak berdaya donk…
Malu doooong jadi manusia…
Dah ah capek. Semoga hidupmu bahagia dan makmur selalu ya oom/tante… biar gak kurang kerjaan nembak anjing/kucing…
Babai.
Juni 6, 2015 at 11:19 am
terimakasih gan untuk postingan artikelnya 😉